Senin, 27 Mei 2013

Budidaya melon telah menunjukkan prospek peluang usaha yang sangat menjanjikan. Namun jika faktor tanah yang semakin keras, unsur hara sedikit terutama unsur hara mikro & hormon alami, faktor iklim & cuaca, faktor hama & penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tak diperhatikan maka keuntungan akan menurun. Untuk meningkatkan produktivitas melon secara kuantitas, kualitas, dan kelestarian lingkungan berikut adalah syarat tanam untuk buah melon.

Syarat Pertumbuhan Buah Melon
Iklim butuh cahaya matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup kencang bisa merusak pertanaman melon. Curah hujan terus menerus juga akan merugikan tanaman melon. Melon bisa tumbuh baik di ketinggian 300-900 m dpl.
Media Tanam
Tanah yang baik yakni tanah liat berpasir yang banyak kandungan bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, & grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut bisa dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, ataupun pemupukan. Tanaman melon tak suka tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
Pembuatan Media Semai
Sediakan Natural GLIO: 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan dalam 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik). Campurkan tanah halus yang diayak, 2 bagian/2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian/1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup Poc Nasa, dan Natural GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1-2 kg . Masukkan media semai ke dalam polybag ukuran 8 x 10 cm sampai terisi hingga 90%.
Teknik Penyemaian dan pemeliharaan Bibit Buah Melon
Benih direndam dalam 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 tutup POC NASA selama 8-12 jam kemudian diperam + 48 jam. Kemudian disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5 cm. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Tutupi benih dengan campuran abu sekam & tanah dengan perbandingan 2:1. Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena cahaya matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujungnya terbuka.
Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukan dengan sangat hati-hati secara rutin tiap pagi. Bibit melon yang telah berdaun 4-5 helai / tanaman melon telah berusia 10-12 hari bisa kita pindahtanamkan dengan cara kantong plastik polibag dibuka hati-hati kemudian bibit berikut tanahnya ditanam di bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan jangan sampai kekurangan air.
Tertarik untuk budidaya melon ?? selamat mencoba, semoga sukses.
Posted by Unknown On 00.47 1 comment BACA SELENGKAPNYA =>
Berbagai jenis makanan untuk ayam peliharaan seperi jagung,katul,konsentrat dll.Di sini saya mau berbagi tentang pengalaman saya saat memberi makanan sang Ayam.Ini adalah cara saya,tidak tau apakah hanya kebetulan saja atau karena keberuntungan berpihak kepada saya,saya sendiri tidak tau.Ingat waktu 4 tahun yang lalu saat saya masih berada di kampung dan saat itu waktu maraknya virus flu burung yang membuat ayam peliharaan tiba-tiba mati.Hampir seluruh ayam milik penduduk di kampung saya mengalami kejadian mati mendadak.Biasanya tidak menampakkan gejala-gejala kalau ayam sedang tidak sehat (gering),saat sore hari sang pemilik ayam memberi makan,ayam masih pada sehat namun keesokan harinya ayam sudah mati.Ini adalah masalah di sebagian besar pemilik ayam di kampung tapi tidak dengan ayam-ayam dirumah saya.

Banyak orang kampung yang heran,bahkan saya sendiri juga heran kok bisa ya banyak penduduk yang meresahkan kehabisan ayam peliharaannya tapi punya saya kok tak satupun ada yang mati.Karena banyak yang bertanya kepada saya kemudian saya jawab"itu mungkin sudah rizki saya".Di samping itu juga tak lepas dari cara perawatannya,meskipun ayam kampung yang terbilang agak liar namun juga harus di perhatikan dalam pemberian makan dan kesehatannya.Simbok saya selalu menyuruh saya untuk memberi makan ayam setiap pagi dan sore hari terkadang juga 3 kali dengan siang hari di saat ayam sedang berkumpul di belakang rumah.Berikut adalah cara yang saya pakai untuk memelihara ayam peliharaan.

1.Siapkan bekatul (dedak),sayuran (bayam,daun pepaya) di cincang kecil-kecil tapi jangan terlalu banyak nanti ayam tidak suka,dan garam dapur (sedikit saja)

2.Campur bahan-bahan diatas  hingga rata dan berikan kepada ayam

3.Disaat ayam sedang makan,terutama di sore hari Anda harus perhatikan baik-baik sikap sang ayam,apakah nafsu makannya kuat atau berkurang.Jika kurang nafsu makannya dan Anda melihat seperti pucat atau diam (biasanya bulunya terlihat agak kusam).

4.Jika Anda melihat gejala-gejala yang aneh,lebih baik Anda tangkap dan beri perawatan intensih dan di pisahkan dengan yang lain.Perawatan seperti ini yang sering saya lakukan adalah dengan cara memberi obat (semisal bodrexin) dengan dosis setengah dari dosis manusia,dan di jemur saat pagi.

Nah hanya seperti itu cara yang saya terapkan untuk merawat ayam peliharaan saya.Setiap individu punya cara masing-masing untuk merawat binatang kesayangannya,entah dengan cara modern (medis),ataupun cara tradisional.Dalam pemeliharaan binatang yang paling pokok yang harus di lakukan adalah Perhatian,jangan dibiarkan asal-asalan hidup meskipun itu binatang.
Posted by Unknown On 00.22 No comments BACA SELENGKAPNYA =>

Kamis, 23 Mei 2013


Penyakit lumpuh seringkali menjangkit pada ayam pelung kesayangan kita. Tubuh ayam pelung yang bongsor dan jangkung menjadikan kaki dan otot-otonya harus kuat menjadi penyangga tubuh. Jika kaki ayam pelung kecil dan tidak kuat, bisa dipastikan ayam pelung sebentar-sebentar duduk dan malah untuk bergerak lincah. Pada tahap yang akut kondisi ini bisa menjadikan ayam pelung menjadi lumpuh dan tidak bisa berdiri, sangat disayangkan bukan?

Penyebab kelumpuhan pada ayam pelung dan juga unggas lain disebabkan oleh banyak faktor. Karena itu dalam menangani kelumpuhan pada ayam pelung juga harus dicari penyebab pastinya. Yang menjadi kesulitan adalah mencari penyebab itu, sehingga terkadang pengobatannya menjadi kurang efektif karena salah dalam diagnosa.

Penyebab Lumpuh Ayam Pelung

Untuk mengatasi kelumpuhan pada ayam pelung, mari kita telusuri satu persatu kemungkinan penyebab kelumpuhan pada ayam pelung kita:

1. Lumpuh yang disebabkan Penyakit

Beberapa penyakit pada ayam pelung dan unggas bisa mengakibatkan kelumpuhan. Penyakit-penyakit yang bisa mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian pada ayam antara lain ND atau lebih dikenal dengan tetelo. Penyakit ini cukup ganas menyerang ayam, namun dengan vaksinasi dan daya tahan tubuh yang bagus bisa membuat ayam bertahan. Ada juga ayam yang bisa bertahan terhadap serangan ND ini namun menjadi linglung dan akhirnya lumpuh. Penyakit lain yang bisa menyebabkan lumpuh pada ayam pelung adalah Marek dan CRD yang sudah kronis. Keduanya dapat mengakibatkan kelumpuhan dan kematian pada ayam pelung. Solusinya adalah menjaga agar daya tahan tubuh pelung selalu prima dan memberikan vaksinasi secara teratur.

2. Lumpuh Karena Kekurangan Vitamin

Vitamin memiliki peranan penting untuk kesehatan ayam pelung diantarannya adalah kalsium dan zat besi. Kekurangan zat besi dan kalsium dapat menyebabkan kelumpuhan pada ayam-ayam yang masih muda. Ayam Pelung yang biasa dipelihara secara umbaran atau bebas berkeliaran relatif bisa tercukupi kebutuhan kalsium dan zat besinya. Namun ayam pelung yang dipelihara pada kandang terbatas sangat mungkin kekurangan zat tersebut jika tidak bisa dipenuhi dari makanan.



Untuk mengatasi kelumpuhan karena kekurangan kalsium dan zat besi ini langkah terbaik adalah melakukan pencegahan dengan memberikan makanan cukup kalsium dan zat besi. Untuk ayam yang sudah terlanjur kekurangan zat tersebut, bisa diberikan suplemen kalsium dan mineral tambahan yang dicampur pada makanan atau minuman. Di poultry shop banyak tersedia merek-merek kalsium yang siap dikonsumsi ayam pelung.

3. Kelumpuhan Ayam Karena Terkilir/Keseleo

Tidak hanya manusia saja yang bisa keseleo atau terkilir, ayam pelung juga bisa mengalami hal tersebut. Ada banyak sebab terkilir misalnya saja berkelahi dengan ayam lain, terjepit dan lain sebagainya. Ayam pelung yang terkilir bisa mengakibatkan pincang atau bahkan lumpuh. Mengenali penyebab ini lebih mudah dibandingkan dari dua penyebab di atas. Untuk mengetahuinya bisa diurut dari bagian bawah kaki hingga pangkal paha, bagian yang terkilir biasanya sedikit berbeda dan suhunya berbeda. Oleskan balsam pada bagian yang terkilir atau memberikan obat otot terlilir melalui makanan.

4. Kelumpuhan ayam karena Luka

Penyebab kelumpuhan ayam yang satu ini paling mudah diketahui, karena secara kasat mata akan terlihat bagian yang terluka. Luka yang parah pada kaki akan mengakibatkan kelumpuhan pada ayam. Pengobatannya juga relatif lebih sederhana yaitu dengan memberikan obat luka secara teratur dan telaten.

Memang benar kata orang, mencegah lebih baik dari mengobati. Jadi daripada mengobati ayam pelung yang lumpuh lebih baik sedari awal memperhatikan makanan yang cukup memiliki kandungan gizi yang diperlukan. Selain itu penting diperhatikan adalah agar ayam selalu mendapatkan sinar matahari di waktu pagi hari karena akan berpengaruh pada kekuatan tubuhnya. Caranya dengan menjemur di waktu pagi hari, jika tidak sempat bisa dibuat desain kandang pelung yang menghadap ke timur sehingga selalu mendapat sinar matahari. Cara lain adalah membiarkan ayam pelung berkeliaran bebas, jika faktor keamanan tidak menjadi masalah. Selamat mencoba.

sumber : memelihara-ayam.blogspot.com
Posted by Unknown On 16.36 No comments BACA SELENGKAPNYA =>

Kamis, 02 Mei 2013


Iklim tropis merupakan tipe iklim di bumi yang daerahnya berada di sekitar equator. Menurut wilayahnya daerah tropis berkisar antara 23,5° lintang utara dan 23,5° lintang selatan. Iklim tropis merupakan sebuah tipe iklim yang dicirikan oleh suhu dan kelembaban yang tinggi sepanjang tahun melebihi daerah-daerah lain pada lintang tinggi. Suhu rata-rata tahunan terendahnya yaitu 18°C.

Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Suhu harianya dapat melebih 35°C atau yang secara umum suhu lingkungan bisa berfluktuasi antara 29°C hingga 36°C dan kelembabannya 70-80%. Pemeliharaan unggas di negara-negara tropis, suhu lingkungan merupakan stressor utama dengan kisaran suhu yang luas dari 35°C- 43°C untuk waktu yang lama.
Heat Stress (Cekaman panas)

Kondisi iklim itu berpotensi untuk terjadinya cekaman panas pada pengembangan ayam broiler. Pada suhu lingkungan 28°C selera makan akan menurun 12% dan apabila kelembabannya tinggi maka selera makan akan menurun 50%. Suhu 28°C adalah suhu kritis atas yang jika suhu lingkungan melebihi batas ini, angka sakit dan kematian meningkat, sedangkan pertumbuhan menurun. Pada suhu mencapai 39°C kematiannya tinggi sekali.



Heat stress atau cekaman panas merupakan kondisi unggas yang kepanasan karena suhu dan kelembapan lingkungan yang melebihi kisaran zona nyaman pertumbuhan unggas. Suhu lingkungan untuk pemanas pada tingkat penetasan adalah 35°C, dan hanya 4 minggu setelah penetasan, suhu tersebut dapat menyebabkan heat stress pada ayam broiler. Daerah nyaman bagi unggas menurun dari 35°C saat penetasan menjadi 24°C pada umur 4 minggu.

Pada ayam broiler yang berumur di atas 3 minggu, keadaan suhu lingkungan optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 20-25°C dengan kelembaban berkisar antara 50-70%. Ayam broiler akan mengalami cekaman panas serius bila suhu lingkungan lebih tinggi dari 32°C. Pada umur sekitar 4 minggu, ayam broiler cenderung mengalami heat stress lebih tinggi. Semakin dewasa, bobot ayam semakin meningkat yang akibatnya memproduksi panas lebih banyak. Situasi ini akan semakin parah saat mendekati akhir siklus produksi saat ternak mendekati bobot untuk dijual.

Panting (terengah-engah) merupakan respon yang terlihat pada unggas selama terpapar panas di atas kisaran thermonetral. Ini merupakan bentuk yang khusus dari respirasi yang melepaskan panas akibat pendinginan evaporasi pada permukaan mulut dan jalur pernafasan. Selama temperatur lingkungan tinggi, broiler meningkatkan pernafasannya melalui panting untuk mempertinggi pendinginan secara evaporasi. Tingkat pernafasan dapat bervariasi dari 25 x bernafas/menit untuk unggas pada lingkungan thermoneutral menjadi lebih dari 250 x bernafas/menit pada keadaan heat stress. Ayam juga berusaha memperluas area permukaan tubuh. Hal ini ditunjukkan ayam dengan melebarkan atau menggantungkan sayapnya. Usaha ayam ini kurang memberikan hasil yang optimal. Alasannya ialah suhu tubuh ayam dengan suhu lingkungan kandang tidak berbeda nyata, akibatnya aliran panas tubuh ke lingkungan kandang (secara radiasi) menjadi kurang optimal.

Kondisi heat stress akan berpengaruh pada penurunan konsumsi ransum, meningkatkan konsumsi air minum, meningkatnya frekuensi pernafasan, menghambat kenaikan berat badan, meningkatnya kasus penyakit pernafasan dan pada kondisi yang lebih buruk akan menyebabkan kematian. Ayam yang mengalami stres suhu tubuhnya lebih tinggi. Selera makan turun 1,5% untuk kenaikan setiap 1°C di atas 20°C dan metabolisme akan meningkat 20-30%. Ayam akan minum lebih banyak, laju pernafasan meningkat, denyut jantung menurun, dan kotoran semakin basah sehingga mempercepat kehilangan air dan elektrolit tubuh pada broiler. Hal ini akan menyebabkan keseimbangan kimia tubuh yang normal terganggu. Pada kondisi heat stress ayam memerlukan tambahan elektrolit untuk menjaga keseimbangan suhu tubuhnya.
Solusi

Diperlukan tindakan khusus untuk meningkatkan ketahanan tubuh ayam selama musim panas. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain :
Pemberian air minum pada suhu 12,8°C setelah 15 menit dapat menurunkan suhu tubuh ayam broiler (Beberapa peternak ayam broiler memasukkan es balok ke dalam air untuk minum ayam sambil mengontrol temperatur air berbekal alat pengukur suhu).
Saat kondisi panas kurangi jumlah ransum yang diberikan dan berikan ransum saat suhu menurun. Perlu diperhatikan jumlah ransum yang diberikan harus sesuai standar, hanya saja waktu pemberiannya yang diubah. Jika perlu ransum diberikan pada malam hari dengan memberikan tambahan pencahayaan.
Berikan nutrisi tambahan, suplai elektrolit dan vitamin perlu ditambahkan saat heat stress, baik melalui air minum atau ransum (Vitamin yang diperlukan saat heat stress antara lain vitamin A, B, C, D, E, K, biotin, dan niacin. Sedangkan elektrolit diperlukan untuk menjaga kestabilan pH darah yang terganggu akibat menurunnya kadar CO2 di dalam tubuh ayam. Selain itu elektrolit juga membantu meningkatan retensi air dan mencegah dehidrasi.
Tingkatkan biosecurity (Saat suhu tinggi, perkembangan bibit penyakit di dalam tempat air minum menjadi lebih cepat. Oleh karenanya jadwal pembersihan dan desinfeksi tempat air minum sebaiknya ditingkatkan. Begitu juga disinfeksi kandang. Saat ada ayam pilih disinfektan yang aman).
Posted by Unknown On 18.47 No comments BACA SELENGKAPNYA =>
  Memelihara ayam selama musim hujan agar ayam tetap sehat mengharuskan setiap pelaku peternakan di Eropa melakukan modifikasi agar tumbuh kembangnya ayam tetap berjalan optimal, misalnya menggunakan closed house dan pengaturan lingkungan di dalamnya. Di Indonesia. Meskipun hanya ada dua musim, karena karakteristik musim hujan dan kemarau berbeda sehingga penyesuaian pun perlu dilakukan. Dengan penyesuaian tersebut maka ayam akan merasa nyaman dan produktivitas maksimal dapat terus tercapai. Kuncinya ialah mau mencoba karena jika tidak dicoba tentu kita tidak akan tahu hasilnya.

Karakteristik Kondisi Peternakan di Musim Hujan

Kondisi peternakan saat musim hujan tentu berbeda dengan saat musim kemarau. Curah hujan yang tinggi, suhu yang lebih rendah dan kelembaban tinggi adalah karakteristik umum musim hujan. Ketiganya akan mempengaruhi beberapa komponen peternakan seperti air minum, pakan, kandang dan bibit penyakit.

1. Air Minum
Peningkatan curah hujan tentu akan menambah volume air tanah. Meski jumlahnya bertambah, hal ini justru sering memicu masalah baru yaitu penurunan kualitas air dan keterbatasan daya serap air oleh tanah. Penurunan kualitas terjadi secara fisik maupun biologi (jumlah mikroorganisme). Secara fisik yaitu keruh, berbau dan bercampur lumpur. Air tanah yang bercampur lumpur akan mempermudah penyumbatan pipa-pipa air minum dan memicu terbentuknya biofilm (endapan di dalam pipa air minum yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit).

Terbatasnya daya serap air oleh tanah berpotensi menimbulkan dua masalah yaitu :
Timbulnya genangan air ataupun banjir
Baik genangan air maupun banjir sama-sama menimbulkan permasalahan pelik. Genangan air menjadi tempat ideal untuk berkembang biaknya parasit (serangga, cacing dan koksidia), bahkan bakteri terutama E. coli (penyebab colibacilosis) dan Haemophillus paragallinarum (penyebab korisa). Hal inilah yang memicu peningkatan jumlah kasus penyakit tersebut saat musim penghujan. Hal lebih buruk tentu akan terjadi bila banjir yang mencakup kerugian material (kerusakan dan hambatan transpotasi) maupun penyebaran penyakit.
Pencemaran air tanah oleh bakteri patogen
Banyaknya jumlah air yang menembus pori-pori tanah akan mengubah struktur tanah. Dampaknya ialah pori-pori tanah membesar sehingga memungkinkan air membawa serta bakteri patogen, misalnya E. coli dari tanah di lapisan atasnya menuju sumber air tanah. Inilah jawaban mengapa sumber air tanah dapat tercemar E. coli dan berbagai bakteri lainnya.

2. Pakan
Pakan merupakan substrat kaya nutrisi yang juga mudah lembab. Sifat mudah lembab ini menjadi celah untuk tumbuh dan berkembangnya mikro-organisme misalnya jamur. Saat musim hujan, kelembaban udara tinggi (80%) sehingga sangat mendukung pertumbuhan jamur terutama di pakan. Selain penurunan mutu pakan baik secara kualitas (penurunan kadar nutrisi) maupun secara kuantitas (penggumpalan dan kerusakan pakan), pakan terkontaminasi jamur juga beresiko tercemar mikotoksin. Mikotoksin adalah toksin (racun, red) yang dihasilkan oleh jamur. Fungsi mikotoksin bagi jamur sendiri, masih belum bisa dipastikan. Keberadaannya meningkat mengikuti pertumbuhan koloni jamur. Dibandingkan itik, ayam relatif lebih tahan mikotoksin. Bagi ayam, mikotoksin menyebabkan kondisi immunosuppresif (gangguan kekebalan tubuh). Kondisi ini menyebabkan ayam mudah terinfeksi bibit penyakit. Meski begitu, ancaman kematian ayam secara serentak bisa terjadi.

3. Kandang
Kandang terbuka (open house) memang membuat ayam rentan terkena langsung dampak musim hujan. Naik turunnya suhu dan kelembaban, arah aliran angin yang fluktuatif, bahkan tampias air hujan yang masuk ke kandang adalah beberapa dampak langsung akibat datangnya musim hujan. Faktor tersebut tentu akan mempengaruhi stamina dan produktivitas ayam.

Pada kandang postal, litter menjadi mudah lembab sehingga rentan menggumpal. Litter yang menggumpal harus dihindari karena merupakan tempat akumulasi ammonia di dalam kandang.

Pada kandang panggung, faktor drainase (sistem pengaliran air, red) di sekitar kandang, letak feses terhadap tanah di sekitarnya dan ketinggian kandang terhadap tanah harus diperhatikan. Genangan air dapat timbul jika drainase di sekitar kandang kurang baik. Terlebih jika genangan air berada tepat di bawah kandang yang juga merupakan timbunan feses. Alhasil, feses menjadi becek dan menimbulkan sejumlah masalah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

4. Bibit Penyakit
Bibit penyakit di musim hujan sedikit berbeda dibandingkan musim kemarau. Penularan melalui udara yang sering muncul saat musim kemarau, memang agak berkurang di musim hujan. Tetapi penularan melalui air minum justru meningkat.

Namun hal ini tidak berarti penyakit pencernaan lebih dominan daripada penyakit pernapasan. Struktur anatomi ayam yang tidak mempunyai sekat pembatas hidung dengan rongga mulut menyebabkan ayam juga dapat terserang penyakit pernapasan melalui air minum misalnya korisa, CRD, AI, ILT dll.

Peningkatan populasi serangga di musim hujan juga perlu diwaspadai. Lebih jauh, hal ini akan dijelaskan di bagian suplemen. Serangga inilah yang membawa agen penyakit di dalam feses ke tempat pakan dan air minum. Berbagai bibit penyakit di dalam feses dapat disebarkan dengan cara tersebut. Terlebih saat musim hujan, telur cacing dan bakteri E. coli memiliki daya ta-han lebih baik saat di luar tubuh ayam.


Modifikasi Peternakan

Beberapa perubahan lingkungan yang terjadi saat musim hujan sudah cukup untuk membuat ayam stres. Tanpa tindakan nyata, stres akan memicu penurunan daya tahan tubuh ayam yang akhirnya mengganggu produktivitas ayam. Melalui Info Medion ini, kami menawarkan modifikasi sederhana metode pemeliharaan saat musim hujan yaitu :

1. Modifikasi Air

Dominannya penularan penyakit di musim hujan melalui air minum harus ditanggapi dengan perbaikan kualitas air minum yaitu:

Pembuatan instalasi air minum terpadu


Membuatnya tidak serumit dan semahal kalimat di atas karena komponennya ada di sekitar kita. Intinya adalah membuat air minum memenuhi syarat baku mutu air, di antaranya adalah bebas dari bibit penyakit misalnya jumlah bakteri E. coli = nol/zero, jernih, tidak berasa dan tidak berbau.

Minimal, instalasi air minum terdiri atas penampungan air tanah pertama, pengendapan, penyaringan dan desinfeksi di torn masing-masing kandang. Prosesnya dimulai dari pengambilan air tanah menuju torn untuk diendapkan. Selain secara alami, pengendapan dapat dibantu dengan pemberian tawas (2,5 g untuk 20 liter air minum). Tawas juga dapat diberikan di kolam penampungan.

Air lalu dialirkan melewati penyaringan menuju kolam penampungan. Penyaringan bisa menggunakan kawat berlubang kecil yang diletakkan di bagian pertengahan atas torn. Lakukan pembersihan saringan dan pengangkatan endapan minimal seminggu sekali agar instalasi air minum tetap berfungsi optimal.

Di kolam penampungan air, dapat dilakukan berbagai tindakan perbaikan kualitas fisik air (bau, kejernihan, rasa dan sebagainya) yaitu melewatkan air melalui lapisan pasir, arang kelapa dan batuan. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Arang kelapa akan menyerap bau sedangkan batuan akan menjernihkan dan menahan pasir yang terbawa air. Terakhir, air dialirkan ke torn untuk didesinfeksi sebelum diberikan ke ayam.

Desinfeksi air bisa menggunakan Medisep 3 ml/10 liter air minum, Desinsep 30 ml/1000 liter air minum dan Neo Antisep 3 ml/7,5 liter air minum. Desinfeksi air sebaiknya dilakukan sesudah pengendapan agar desinfektan bekerja lebih efektif karena senyawa dalam desinfektan mudah terpengaruh oleh adanya molekul organik (molekul yang mengandung ion karbon) di dalam endapan tanah
Tindakan lain
Alangkah baiknya, jika pembuatan instalasi air dibarengi peninjauan kondisi sumur terhadap tumpukan feses dan pemeriksaan kualitas air minum. Jarak minimal keduanya ialah 10 meter. Makin dekat, air rentan terkontaminasi feses. Jarak yang sama juga berlaku untuk septic tank dan kolam pengolahan limbah lainnya.

Selain jarak, arah aliran air tanah juga patut diperhatikan. Sebaiknya sumber air tanah untuk sumur terletak lebih tinggi daripada sumber air di bawah tempat feses karena air mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Jika tidak, air mengalir dari tempat feses ke sumur yang akan meningkatkan resiko pencemaran air sumur oleh bibit penyakit dari feses yang terbawa aliran air. Jika air sumur terletak lebih dalam, lakukan sanitasi air.

2. Modifikasi Kandang

Modifikasi pada kandang open house diharapkan dapat menekan dampak musim hujan bagi ayam.
Penanganan feses
Feses di bawah kandang panggung harus dibersihkan sebelum musim hujan datang. Selain karena faktor kualitas udara, feses yang kering “lebih bersahabat” bagi pekerja pengangkat feses. Bau yang menyengat karena akumulasi ammonia yang dikeluarkan dari feses yang basah beresiko mengganggu kesehatan pekerja. Feses basah juga mengandung bibit penyakit yang dapat menginfeksi pekerja seperti E. coli, Mycobacterium sp. dan Salmonella sp.

Setelah feses diangkat, tinggikan tanah di pertengahan bawah kandang dan buat melandai turun menuju luar kandang. Di luar kandang, buat parit kecil di sekitar kandang yang akan menampung air dari tumpukan feses menuju tempat pengolahan limbah. Sistem ini akan mencegah terbentuknya genangan air di bawah kandang, meminimalisir bau dan membantu mempercepat keringnya feses.
Penanganan litter
Di kandang postal, litter harus dijaga tetap kering. Segera ganti litter yang menggumpal jika hanya sedikit litter yang menggumpal. Dan tambahkan litter baru di atas litter lama jika banyak litter yang menggumpal dan segera angkat saat kosong kandang. Lebih berhati-hati saat mengganti air minum ialah satu tips mudah dan efektif mengurangi litter menggumpal.

Pembersihan feses di bawah kandang (kiri) pembuatan parit-parit di sekitar kandang akan mengalirkan air dan mencegah genangan air (kanan) (Sumber: Dok. Medion)
Perbaikan fisik
Pemeriksaan kondisi atap, dinding dan lantai kandang. Perbaiki atap yang bocor. Lebarkan atap jika dirasa tampias air hujan masih mengenai ayam. Dinding kandang harus mampu mengurangi kecepatan aliran angin yang masuk ke kandang. Ganti kayu yang lapuk dengan yang baru agar tidak menjadi sarang serangga
Tirai, sebagai dinding tambahan, harus difungsikan secara optimal. Manajemen tirai yang baik akan melindungi ayam dari cengkeraman suhu rendah dan angin, khususnya ayam usia muda. Keputusan membuka dan menutup tirai dapat disesuaikan dengan kecepatan angin, suhu maupun curah hujan

Tirai ditutup saat angin berhembus kencang, suhu rendah atau saat hujan lebat. Jika perlu, tirai dua lapis dapat digunakan. Sebaiknya pembukaan tirai dari atas ke bawah agar ayam tidak terkena dampak langsung dari perubahan cuaca

Desinfeksi kandang. Lakukan penyemprotan desinfektan ke kandang. Formades dan Sporades untuk kandang kosong sedangkan Zaldes, Medisep dan Antisep untuk kandang berisi ayam

3. Modifikasi Penanganan Pakan

Kualitas pakan harus tetap terjaga hingga dikonsumsi oleh ayam. Oleh karena itu, peternak sebaiknya melakukan beberapa tindakan yaitu:

a. Saat di gudang

Kelembaban udara yang relatif lebih tinggi (kelembaban ideal : 60%) dibanding musim kemarau menyebabkan jamur mudah berkembang. Perlu diketahui jamur sangat mudah berkembang saat kelembaban 80-90% dengan suhu 10-42oC. Lakukan serangkaian tindakan penanganan antara lain:

Memastikan kadar air dalam pakan tidak lebih dari 14%. Pakan yang memiliki kadar air lebih dari 14% lebih mudah ditumbuhi jamur karena lembab. Hal serupa juga akan terjadi bila pakan terkena percikan air atau berkontak dengan udara. Untuk itu, periksa juga apakah ada karung pakan yang sobek

Menambahkan anti jamur (mould inhibitor) ke dalam pakan. Biasanya mengandung asam yang bekerja mengubah pH pakan menjadi lebih rendah sehingga jamur tidak bisa tumbuh. Oleh karena itu, kadang mould inhibitor bisa berfungsi juga sebagai feed acidifier yang akan menurunkan pH lambung ayam agar jamur yang masuk ke tubuh ayam tidak dapat berkembang. Selain itu, merangsang pengeluaran enzim-enzim pencernaan sehingga nutrisi dalam ransum dicerna lebih baik

Toxin binder (pengikat racun misalnya mikotoksin) dapat ditambahkan ke dalam pakan. Salah satu contoh toxin binder adalah sodium bentonite

Melakukan pembatasan masa penyimpanan pakan yaitu tidak melebihi 10 hari. Selain itu, sediakan alas di bawah tumpukan pakan agar tidak kontak langsung dengan lantai. Tindakan tersebut akan mencegah pakan lembab dan akhirnya menggumpal terutama yang paling bawah. Pilih kayu yang tidak mudah lapuk dan sulit basah seperti kayu jati dan meranti. Lakukan juga pemeriksaan berkala kondisi alas pakan agar tidak menjadi sumber jamur

Metode first in first out (FIFO) yang berarti pakan yang pertama kali datang adalah pakan yang pertama kali diberikan ke ayam

Selain jamur, perhatikan pula adanya kutu, tikus dan serangga. Hewan tersebut pun bisa memakan dan merusak pakan sehingga kadar nutrisinya menurun serta berpotensi menyebarkan penyakit.

b. Saat pemberian

Kualitas pakan cepat menurun saat terpapar udara. Oleh karena itu, lakukan pembagian pemberian pakan. Untuk ayam dewasa, dianjurkan pakan diberikan dua kali yaitu di pagi dan sore hari. Ikuti petunjuk pemberian pakan sesuai standar dari breeder. Dua tindakan tersebut akan menekan bahkan menghindari pakan tersisa yang dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan jamur. Sebelum diberikan pakan, hendaknya tempat pakan dibersihkan dahulu dari sisa-sisa air dan pakan lama.

Tindakan membolak-balikkan pakan, selain akan menggugah selera makan ayam, juga dapat memperlambat penurunan kualitas pakan. Pakan yang tidak dibolak-balik akan memberi kesempatan jamur untuk menempel dan tumbuh di pakan.

4. Modifikasi Tubuh Ayam

Fokusnya adalah memperbaiki kondisi tubuh ayam agar tahan terhadap kondisi lapang. Oleh karena itu, peternak patut mengedepankan tindakan-tindakan pencegahan yaitu:

Pemberian multivitamin sebagai feed supplement seperti Fortevit dan Vita Stress akan meningkatkan daya tahan tubuh ayam

Melaksanakan program vaksinasi sesuai jadwal. Beri perhatian terhadap penyakit-penyakit yang meningkat saat di musim hujan seperti ND, AI, korisa dan IB

Melaksanakan program deworming (pemberian obat cacing) rutin terutama di peternakan layer yang memiliki masa hidup lebih lama. Beri obat cacing saat ayam berumur 1 bulan atau saat pindah ke kandang baterai. Pengulangan obat berdasarkan tipe kandang dan jenis cacing yang akan dibasmi. Untuk kandang postal berikan tiap 1 bulan sedangkan kandang baterai tiap 3 bulan. Menghadapi cacing gilik, deworming sebaiknya diulang tiap 1-2 bulan, untuk cacing hati tiap 3-4 bulan sedangkan cacing pita tiap 1 bulan

Cleaning program (aplikasi antibiotik sebagai tindakan pencegahan). Akan lebih efektif jika peternak juga memiliki data kejadian penyakit sehingga cleaning program dapat benar-benar dilakukan sebelum penyakit terjadi.

Lakukan dan lihatlah hasilnya. Semoga modifikasi sederhana ini bisa membantu Anda dalam menghadapi musim hujan ini.
(sumber: infomedion.co.id)
Posted by Unknown On 18.38 No comments BACA SELENGKAPNYA =>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About