Jumat, 05 April 2013


Informasi ini bagi peternak senior mungkin tidak bermanfaat, namun untuk peternak pemula saya rasa bisa bemanfaat. Terkdang sebelum memulai usaha peternkan ayam petelur, para peternak yang belum memiliki pengalaman akan sedikit bingung mengenai masalah perkandangan yaitu mulai dari bentuk atau desain kandang, luasan kandang serta periode pemeliharaan yang hasur disesuaikan dengan desain kandang.

Para pembaca sekalian, pada lahan seluas 1 hektar atau 10.000 m² idealnya memuat populasi 20.000-25.000 ekor. Kandang pembesaran yang ideal berukuran panjang 40 m dan lebar 5 m. Kandang yang tidak terlalu lebar sangat berguna untuk kebutuhan ayam dalam hal ini kenyamanannya. Hal ini disebabkan semakin lebar kandang maka ayam akan sulit mendapatkan udara segar karena sirkulasi atau pergerakan udara yang lambat. Kandang type postal seluas 200 m² (40 x 5 m) cukup optimal untuk memelihara pullet sejumlah 1600 ekor hingga berumur 112 hari. Sementara itu, kandang batre yang berukuran sama bisa memuat sekitar 2500 ekor pullet (bisa lebih hemat tempat sekitar 150%).


A.Berdasarkan Type lantai

Berdasarkan type lantai (postal) kandang terbagi 2 yaitu type lantai tanah atau disemen (litter) dan kandang panggung (slat). Pemelihan lantai kandang sebaiknya memperhatikan periode umur ayam. Berikut ini anjuran saya tentang pemakaian type kandang.
Masa starter (0-5 minggu) Menggunakan kandang Litter
Masa grower (5-10 minggu) dapat menggunakan kandang litter akan tetapi lebih baik menggunakan kandang batre (bisa dari bahan kawat atau bamboo) supaya pertumbuhan ayam lebih seragam.
Masa developer (10-16 minggu) lebih baik menggunakan kandang batre
Masa layer atau produksi (diatas 16 minggu) menggunakan kandang batre
Sedangkan kepadatan kandang yang disarankan untuk masa starter-developer untuk type lantai yang menggunakan litter sebagai berikut.
Umur 0-7 hari = 40 ekor/m2
Umur 8-14 hr =30 ekor/m2
Umur 15-28 hr =20 ekor/m2
Umur 29-112 hr atau lebih = sebaiknya 6-8 ekor/m2
Pullet yang berumur 91-112 hr sudah dapat dipindahkan ke dalam kandang batre petelur. 1 kandang batre bisa diisi 1 sampai 2 ekor. Dari pengalaman lapangan sebaiknya 1 kandang batre diisi 1 ekor. Pembuatan kandang dengan jumlah yang banyak tentu membutuhkan jumlah yang besar. Namun biaya tersebut bisa tertutup karena dengan perlakuan seperti ii maka produktifitasnya akan lebih baik, yakni 2-6% dibandingkan 1 kandang yang berisi 2 ekor. Disamping itu, tingkat kanibalisme ayam yang menyebabkan kemaian dan afkir ayam yang tidak diperlukan dapat ditekan. Kandang batre yang idela adalah berukuran panjang 120 cm, lebar 55 cm dan tinggi 27-32 cm. kandang berukuran seperti ini dapat memuat 6 ekor ayam petelur. Kadnang batre bisa berukuran sebagai berikut:
Batre untuk masa grower berukuran 120 x 35 x 32 cm dapat memuat 12 ekor ayam
Batre untuk masa layer berukuran lebar 120 x panjang 55 x tinggi depan 32 cm x tinggi belakang 27 cm dapat memuat 6 ekor ayam
Kandang ayam petelur dibagi 2 yaitu : kandang terbuka dan kandang tertutup. Kita yang tinggal di Indonesia harus bersyukur karena iklimnya lebih menguntungkan disbanding Negara barat. Dengan type kandang terbuka, produktifitas aym petelur di Indonesia sudah bisa optimal karena intensitas cahayanya cukup dan temperature udara relative stabil, infestasi pembayatn kandang terbuka lebih murah jika dibandingakan dengan kandang tertutup.

B. Type kandang terbuka
Type kandang terbuka yang dapay kita temui pada peternakan ayam petelur di Indonesia umumnya ada 3 bentuk, yaitu type V , type AA dan type W. kandang type V biasanya berisi 4 atau 6 lajur / kandang. Type AA berisi 8 lajur/kandang dan type W berisi 8 lajur/ kandang

Kelebihan type V berisi 4 lajur adalah sirkulasi udara lebih lancar, intensitas cahaya matahari yang masuk lebih optimal dan produksi telur lebih baik. Kelemahannya, populasi ayam kurang maksimal dibandingkan tipe V berisi 6 lajur.

gb.

Dikandang type V berisi 6 lajur, sirkulasi dan intensitas cahaya matahari cukup baik tapi kandang tersebut mudah rusak. Selain itu, penanganan managemennya seperti pemberian pakan , minum serta vaksinasi lebih sulit dikerjakan karena batre lajur atas sulit dijangkau. Karenanya karyawan yang bekerja dikandang harus menginjak kandang lajur bawah untuk memberi makan kandang lajur atas.




Kandang type AA yang berisi 8 lajur memuat populasi lebih banyak dan intensitas cahaya mataharui yang masuk cukup baik.




Kandang type W juga bisa memuat populasi lebih banyak tetapi sirkulasi udara di lajur bagian tengah kurang baik. Karena itu, kotoran ayam lebih lama mongering disbanding ayam type V, sehingga kandungan amoniak cukup tinggi akibatnya pernafasan ayam terganggu dan mempengaruhi produksi telur.


Posted by Unknown On 20.39 No comments BACA SELENGKAPNYA =>
Kandang merupakan tempat tinggal untuk binatang ternak, termasuk ayam pelung, fungsinya untuk membatasi gerak dan melindungi ternak dari cuaca yang tidak menguntungkan. Gerakan yang terbatas brguna untuk menghemat energi ternak., sehingga dapat disimpan untuk produksi daging dan telur. Selain itu, ternak yang dilindungi dari cuaca buruk dapat lebih tahan dari serangan penyakit.

Pada awalnya peternak ayam pelung memperlakukan ternaknya seperti beternak ayam buras. Ayam pelung dibiarkan berkeliarkan mencari makan sendiri. Kemudian pada malam harinya dibiarkan tidur disembarang tempat.

Selanjutnya peternak mulai membuatkan kandang dan mulai memisahkan perkandangan sesuai periode umur dan jenis kelamin. Namun peternak masih memberi tempat untuk mengumbarnya dalam pekarangan yang berpagar. Pemeliharaan sistem ini mengharuskan peternak menyediakan pekarangan yang lebih luas jika jumlahnya lebih banyak.

Kini peternak yang memiliki lahan sempit pun tetap dapat beternak ayam pelung dalam jumlah besar dengan menggunakan sistem antara semi intensif dan intensif. Pada sistem ini terkadang terbagi dalam periode umur tapi tidak memakai tempat umbaran lagi. Ayam pelung tetap tinggal di dalam kandang sepanjang hidupnya.

Pemilihan Lokasi Kandang Ayam pelung
Cianjur yang sejuk merupakan daerah asal ayam pelung. Oleh karena itu, lahan untuk kandang ayam pelung sebaiknya dibuat pada daerah yang sejuk pula. Namun apabila lahan yang tersedia berhawa panas terutama pada daerah pesisir, hal ini dapat diatasi dengan berbagai cara sebagai berikut :

Sebelum perkandangan dibuat, lahan sekelilingnya ditanami dengan tanaman yang cepat tumbuh dan rindang. Lebih baik lagi bila tanaman itu menghasilkan, seperti tanaman buah-buahan. tetapi jangan sampai lahan menjadit erlalu rimbun sehingga kekurangan sinar matahari
Kolam dibuat di tempat yang akan dijadikan sebagai kandang ayam pelung, sehingga selain memberikan kesejukan juga bisa sekaligus memelihara ikan. Selain itu, juga sebaiknya tersedia fasilitas pendukung, seperti aliran listrik perseduaan ait yang memadai sepanjang tahun, dekat dengan sumber bahan-bahan pakan, dan dekat jalan untuk memudahkan transportasi

Syarat Kandang Ayam Pelung

Perkandangan ayang pelung sebaiknya memiliki beberapa syarat antara lain :
Jauh dari rumah hunian penduduk sehingga masyarakat sekitar terhindar dari bau dan kotoran
Mempunyai sirkulasi udara uang baik dan cukup mendapatkan sinar matahari (terutama pagi hari) yang berguna bagi kesehatan ayam pelung.
Menjamin keselamatan ayam pelung daru binatang pengganggum seperti tikus, musang, dan melindungi dari cuaca yang tidak menguntukan seperti panas terik, dingin yang mencekam
Memudahkan tata laksana pemeliharaan antara lain pemberian pakan, pengambilan terlur, dan pembersihan kandang ayam pelung.

Bahan Kandang ayam pelung

Bahan kandang tidak perlu mahal yang penting kuat, sesuai dengan penggunaan, mudah didapat dan ekonomis. Beberapa bahan yang bisa digunakan antara lain bambu kayu, genteng, rumbia, dll

Macam dan konstruksi kandang ayam pelung

Ada beberapa macam kandang ayam pelung yang dapat digunakan pada pemeliharaan ayam pelung. Jenis kandang ayam pelung yang dipakai sesuai dengan sistem dipakai, situasi dan kondisi setempat, serta dana yang tersedia.

Kandang lantai rapat

Merupakan kandang koloni (memuat banyak ayam) yang terbuat daru bambu atau semen. Untuk mengurangi kelembaban dari kotoran dan lantai (terutama lantai semen) diperlukan alas (litter) yang menutupi seluruh lantai kandang.

Alas bisa dibuat dari bahan-bahan organik atau nonorganik, asal bahannya kering dan berdaya serap. Daya serap alas penting untuk mejaga agar lantai tetap kering. Bahan-bahan itu antara lain berupa : sekam, serbuk gergaji, pasir, kapur, kerikil. Penghamparan alas dibuat sedemikian rupa yang didahului pembersihan dan fumigasi lantai. Susunan alas kandang ayam pelung adalah sebagai berikut :
Pasir ditaburkan secara merata dan meruoakan lapisan pertama
Lapisan kedua berupa kapur matang. Kapur matang berfungsi untuk mengurangi penguapan
Lapisan ketiga berupa kerikil yang berguna untuk melancarkan penguapan kapur
Sebagai lapisan terakhir digunakan sebuk gergaji, sekam, atau padi yang berujuan untuk mencegah kebecekan kandang akibat kotoran ayan atau air minum, selain itu berguna untuk kenyamanan ayam.
Kandang lantai ayam pelung renggang

Kandang ini lantainya berkisi-kisi sehingga kotoran bisa langsung jatuh. Beberapa keuntungan penggunaan kandang ini sebagai berikut.
Kesehatan ayam lebih terjamin karena kotoran langsung jatuh dan peternak tidak repot membersihkannya.
Daerah yang sering banjir menjadi lebih aman karena tidak tergenang. Selain itu, bila atap bocor kandang tidak menjadi becek.
Jika pemeliharaan dipadukan dengan ikan, maka kotoran ayam yang jatuh akan menjadi makanan ikan.

Berdasarkan jumlah ayam yang dapat ditempatkan dalam kandang, maka kandang ayam pelung, maka kandang tersebut dibedakan atas

Kandang individu Battery : Merupakan kandang yang hanya diisi dengan satu ekor ayam pelung Bisa digunakan untuk kandang ayam pelung dewasa maupun remaja

Kandang Koloni : merupakan kandang yang dapat diisi beberapa ekor ayam yang jumlahnya tergantung dari periode umur dan luas kandang. Bisa digunakan untuk anakan, ayam remaja, dan ayam pelung yang sudah dewasa.
Posted by Unknown On 20.23 No comments BACA SELENGKAPNYA =>
Selama hidupnya, ayam petelur biasanya menempati setidaknya 2 tipe kandang, yaitu kandang pembesaran (kandang masa starter sampai grower) dan kandang produksi (kandang baterai). Oleh karena itu pada waktu tertentu, ayam petelur akan mengalami pindah kandang. Keberhasilan manajemen pindah kandang ini akan mempengaruhi tingkat produktivitas ayam. Ayam petelur yang dipindah kandang mendekati masa produksi, kurang dari 2 minggu ayam mulai berproduksi telur dapat mengganggu produksi telur dan puncak produksi mundur. Hal ini disebabkan ayam stres dan dipaksa beradaptasi dengan kondisi kandang yang baru. Keadaan ini akan memberikan konsekuensi ayam “menunda” produksi telurnya. Manajemen pindah kandang harus dilakukan secara baik, mulai dari persiapan sebelum kepindahan, treatment pada ayam yang akan dipindah maupun perlakuan saat di kandang baru.

Latar Belakang Pindah Kandang
Sistem pemeliharaan ayam petelur masa produksi yang umum diterapkan oleh peternak di Indonesia ialah ayam dipelihara di kandang sistem baterai, baik yang berisi 1, 2 maupun 3 ekor. Hal ini dimaksudkan agar produksi telur bisa mencapai optimal, kontrol ayam yang berproduksi maupun tidak lebih mudah dan juga agar telur yang dihasilkan bersih (tidak terkena kotoran) serta manajemen penanganan atau pengambilan telur lebih mudah. Dengan pertimbangan pencapaian tujuan ini, maka sebelum mulai berproduksi ayam perlu dipindahkan dari kandang postal ke kandang baterai.

Proses pindah kandang ini mengharuskan ayam melakukan adaptasi terhadap keadaan kandang yang baru. Mulai dari luasan kandang yang lebih sempit, posisi dan tipe tempat ransum dan air minum yang berbeda maupun kondisi cuaca dan suhu yang berubah. Kondisi ini bisa dipastikan akan mengakibatkan ayam stres. Oleh karena itu, manajemen pindah kandang ini dilakukan secara tepat dan cepat, setidaknya bisa selesai dalam waktu 1 hari. Terlebih lagi setelah pindah kandang, ayam memiliki target yang tidak ringan, yaitu produksi telur yang meningkat drastis (5% menjadi 95%), bertambahnya berat telur, target berat badan yang harus meningkat dan juga konsumsi ransum yang juga harus bertambah. Stres yang berkepanjangan akibat kesalahan manajemen pindah kandang akan mengganggu pencapaian target tersebut. Tentu saja ini adalah sebuah kerugian bagi kita.



Umur Pindah Kandang
Umur ayam saat pindah kandang hendaknya tidak sama atau melebihi waktu pertama kali ayam mulai berpro-duksi telur. Setidaknya 2 minggu sebelum ayam berproduksi telur ayam telah menempati kandang yang baru, jika kurang dari waktu tersebut akan semakin baik.

Adanya rentang waktu antara waktu pindah kandang dengan mulai berproduksi telur akan memberikan kesempatan yang lebih optimal bagi ayam untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru. Ayam yang dipindah mendekati dengan waktu mulai berproduksi telur akan membawa konsekuansi, yaitu :
Target feed intake sulit tercapai
Ayam petelur yang mulai bertelur harus menambah konsumsi ransum (feed intake) setidaknya 30% dari jumlah konsumsi ransum awal. Pencapaian target ini sangat penting, mengingat ayam membutuhkan suplai ransum, baik jumlah maupun kualitas yang sesuai kebutuhan. Asupan nutrisi yang tidak sesuai, kurang karena konsumsi ransum yang sedikit akan mengakibatkan produksi telur tidak dapat mencapai puncak produksi.

Perlu kita pahami bersama, saat ayam mulai berproduksi telur dalam tubuh ayam terjadi perubahan hormonal dan kondisi ini mengakibatkan ayam stres. Bisa kita prediksikan saat ayam pindah kandang maka akan timbul stres juga. Akumulasi dari stres ini akan langsung berpengaruh pada produksi telur, baik berupa kemunduran waktu mulai produksi telur dan pencapaian puncak produksi maupun produksi telur yang tidak bisa mencapai puncak produksi.

Oleh karena itu, waktu pindah kandang lebih baik jika dilakukan lebih awal dan jangan mendekati (maksimal 10 hari sebelum mulai berproduksi telur). Agar stres yang dirasakan oleh ayam bisa diminimalkan sehingga target-target saat masa produksi telur bisa dengan mudah tercapai.
Mengganggu perkembangan saluran reproduksi
Perkembangan saluran reproduksi, yaitu oviduct dan ovarium akan berlangsung sangat cepat di 10 hari sebelum telur pertama dihasilkan. Melihat kenyataan ini maka waktu pindah kandang hendaknya tidak kurang dari 10 hari sebelum ayam mulai menghasilkan telur. Perkembangan saluran reproduksi yang terhambat akan mengakibatkan awal produksi telur mundur dan tentu saja puncak produksi akan mundur. Tingkat produksi telurnya (henday atau HD) juga bisa menjadi kurang optimal.
Saat transisi masa starter ke grower

Saat berumur 42 hari (6 minggu), ayam petelur sudah bisa dipindah dari kandang postal ke kandang baterai grower. Hal ini telah diterapkan oleh banyak peternak, terutama peternak yang memiliki kandang grower yang terpisah. Pindah kandang ini dilakukan setelah vaksinasi korisa pertama.

Waktu pindah kandang yang telah dilakukan sejak awal grower akan memberikan waktu yang relatif lama kepada ayam untuk beradaptasi. Berdasarkan pengamatan di lapangan, ayam petelur tersebut menjadi lebih baik pencapaian berat badannya. Hal ini dikarenakan persaingan ayam untuk memperoleh ransum dan air minum lebih kecil. Selain itu, aktivitas gerak ayam juga terbatas sehingga asupan nutrisi ransum bisa lebih banyak dideposisikan (digunakan, red) untuk pertumbuhan. Hanya saja jika kita kurang teliti maka tingkat keseragaman berat badan menjadi kurang optimal.

Pengamatan kita pada keseragaman ayam menjadi lebih sulit karena tidak bisa mengamati ayam secara sekaligus. Oleh karenanya kontrol berat badan ayam grower yang dipelihara pada kandang baterai harus lebih diperketat, terutama jumlah sampel ayam sebaiknya lebih banyak dan menyebar di seluruh bagian kandang. Ada beberapa literatur yang menyebutkan jumlah sampel ayam yang diambil untuk pengamatan keseragaman berat badan pada ayam yang dipelihara di kandang baterai sebaiknya 15% dari total populasi, 5% lebih banyak dibandingkan dengan sampel ayam yang dipelihara pada kandang postal (10%).

Kelemahan lainnya ialah saat terjadi serangan penyakit, terutama penyakit pernapasan seperti korisa, maka populasi ayam dalam 1 kandang akan secara mudah tertular, terlebih lagi jika tempat minumnya memakai paralon.

Kandang baterai untuk ayam petelur umur 42 hari biasanya diisi dengan 4-6 ekor ayam. Dimensi atau ukuran kandang baterai ialah 30 x 35 x 60-80 cm. Bedanya lagi dengan kandang ayam petelur layer ialah bagian alas kandang sebagai alas telur belum difungsikan.



Saat akhir masa grower

Baiknya waktu pindah kandang dilakukan pada umur 12-14 minggu. Pada umur ini pula biasanya dilakukan grading atau penimbangan berat badan total.

Kontrol berat badan pada umur ini sangatlah penting kedudukannya. Saat ayam petelur berumur 12 minggu pertumbuhan tulang atau kerangka tubuh telah mencapai dimensi akhir dan setelah umur ini perkembangannya tidak akan siginifikan. Oleh karenanya pada umur ini perlu dilakukan grading atau seleksi total pada ayam.

Ayam ini setidaknya diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu ayam dengan berat badan melebihi standar (> 10% standar berat badan), ayam sesuai standar (+ 10% dari standar berat badan) maupun ayam dengan berat badan kurang dari standar (< 10% berat badan). Perbedaan berat badan pada umur ini sangat berpengaruh terhadap kondisi atau kualitas kerangka tubuh.

Umur pindah kandang pada masa ini harus dilakukan dengan lebih hati-hati sehingga stres bisa ditekan. Ayam harus lebih cepat beradaptasi dengan kondisi kandang baru sehingga feed dan water intake tercapai.

Manajemen Pindah Kandang
Kesuksesan manajemen pindah kandang dipengaruhi oleh keberhasilan persiapan kandang, pelaksanaan pindah kandang dan juga perlakuan setelah menempati kandang baru.

1. Persiapan pindah kandang

Persiapan sebelum pindah kandang meliputi kesiapan kandang baru menerima ayam dan kondisi ayam saat akan dipindah. Seperti halnya persiapan kandang sebelum chicks in, pembersihan dan desinfeksi kandang dan peralatan menjadi hal penting yang harus dilakukan.
Kandang yang akan ditempati harus bebas dari sisa kotoran, baik litter bekas, feses, bulu, eksudat atau lendir dari ayam periode sebelumnya. Kandang harus dibersihkan dengan pembersihan kering (disapu), menggunakan air (jetspray), penggosokan dengan sabun dan juga setelah dikeringkan perlu disemprot dengan desinfektan. Desinfektan yang bisa dipilih ialah Formades, Sporades atau Mediklin.
Peralatan kandang, seperti paralon tempat ransum dan air minum baik nipple drinker (ND-360) harus dibersihkan dan didesinfeksi. Saluran air minum (paralon) harus dibersihkan dengan di flushing memakai hidrogen peroksida (H2O2) 10% atau ozon (1-2 mg/l). Tujuan flushing ini untuk menghilangkan kerak (biofilm) yang telah terbentuk di permukaan paralon bagian dalam. Kerak ini tidak bisa dihilangkan dengan pemberian desinfektan.


Kondisi kandang dan peralatan harus diperiksa dan dipastikan berfungsi optimal. Lakukan perbaikan yang diperlukan agar fungsinya kembali optimal, misalnya menutup atap yang bocor atau memperbaiki kandang baterai yang rusak.
Torn atau penampungan air juga harus dibersihkan dan didesinfeksi, khususnya torn yang kondisinya terbuka dan kontak dengan sinar matahari.
Lingkungan kandang juga harus dibersihkan dan didesinfeksi. Jika perlu lakukan penyemprotan dengan pestisida dan insektisida. Rumput atau tanaman liar di sekitar kandang dipotong agar tidak menjadi sarang bibit penyakit dan membantu sirkulasi udara. Saluran air juga harus dibersihkan agar aliran air pembuangan lancar. Penyemprotan lingkungan kandang dapat memakai Formades, Sporades atau Mediklin.
Kandang dan peralatan yang telah dibersihkan dan didesinfeksi kemudian didiamkan selama minimal 14 hari (masa kosong kandang). Selama periode ini, pekerja kandang yang tidak berkepentingan dilarang keluar masuk area kandang. Hal ini untuk mengoptimalkan pemutusan siklus hidup mikroorganisme patogen.
Re-check kondisi kandang dan peralatan sebelum ditempati. Pastikan kandang dan peralatan dalam kondisi optimal, baik fungsi maupun kebersihannya. Periksa juga kondisi lampu dapat menyala dengan baik dengan intensitas dan distribusi yang merata.

Kondisi ayam juga harus diperhatikan sebelum pindah kandang, diantaranya :
Berat badan ayam perlu didata dan dikelompokkan, begitu juga dengan uniformity-nya. Berat badan yang tidak sesuai standar, baik kelebihan atau kekurangan dan juga keseragaman yang tidak sesuai akan sangat berpengaruh terhadap produksi telur.


Vaksinasi sebaiknya dilakukan maksimal 2 atau 3 minggu sebelum waktu pindah kandang agar respon vaksinasi optimal. Seperti kita ketahui, stres bersifat immunosupresi atau menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga pembentukan antibodi terganggu (titer tidak protektif). Vaksinasi yang dilakukan sebelum pindah kandang biasanya vaksinasi kombinasi, yaitu ND, EDS, IB dengan menggunakan Medivac ND-EDS-IB Emulsion. Selain itu, vaksin AI (Medivac AI) juga perlu diberikan. Jadwal vaksinasi hendaknya diatur sehingga bisa menstimulasi respon pembentukan antibodi protektif yang mampu bertahan selama masa kritis.
Pemberian obat cacing jika diperlukan dapat diberikan pada 3 hari sebelum pindah kandang

2. Saat pindah kandang
Pelaksanaan pindah kandang sebaiknya dilakukan dengan tepat dan cepat. Jika terlambat (ayam mulai berproduksi telur) dan prosesnya lama, stres yang dialami ayam lebih tinggi. Akibatnya produksi telur lambat bahkan dapat muncul kematian.
Penangkapan ayam dilakukan secara hati-hati pada waktu yang tepat. Waktu yang tepat? Ya. Sebaiknya ayam ditangkap pada waktu malam, pagi atau sore hari, disaat kondisi kandang tidak panas. Hal ini untuk menekan stres yang harus dialami ayam. Pelaksanaannya juga harus dilakukan dengan pelan-pelan, minimalkan ayam berterbangan dan “berteriak”.
Saat pindah kandang ayam sebaiknya tidak diberi ransum, dipuasakan sehingga saluran pencernaannya kosong. Saat saluran pencernaannya berisi ransum maka akan berlangsung proses pencernaan dan penyerapan nutrisi sehingga menghasilkan panas. Panas yang dihasilkan ini akan memperparah tingkat stres, bahkan bukan suatu kemustahilan akan dijumpai kematian ayam. Meski ayam tidak diberi ransum, akses ke air minum sebaiknya dipermudah sehingga ayam dapat minum dengan cukup. Hal ini terutama dilakukan jika jarak pindah kandangnya relatif jauh.
Saat pemindahan ayam pastikan sirkulasi udara pada tumpukan keranjang ayam lancar. Meski demikian hindari adanya aliran udara atau angin yang langsung mengenai tubuh ayam. Sirkulasi udara yang kurang optimal akan menyulitkan ayam mendapatkan suplai oksigen yang cukup dan berkualitas. Namun jika aliran udara terlalu kencang dan langsung mengenai tubuh ayam maka bisa memicu penyakit saluran pernapasan.
Gunakan sarana pengangkut ayam yang berkualitas dan nyaman, seperti Keranjang Ayam. Atur jumlah atau kapasitas ayam yang dimasukkan dalam Keranjang Ayam, usahakan jangan terlalu padat. Keranjang Ayam yang besar bisa digunakan untuk 15 ekor atau 27 kg berat badan. Isi Keranjang Ayam yang terlalu padat dapat memicu ayam cacat bahkan meningkatnya kasus kematian.


Sarana yang digunakan untuk pindah kandang, seperti Keranjang Ayam, mobil maupun peralatan lainnya perlu dibersihkan dan didesinfeksi sebelum dan sesudah digunakan. Desinfektan yang cocok digunakan seperti Medisep atau Mediklin.
Jika jarak antar kandang relatif jauh dan sarana pengangkutan diharuskan berhenti, maka hindari pemberhentian yang tidak seperlunya. Hal ini akan memperlambat perjalanan sehingga stres semakin tinggi.

Saat ayam telah sampai di kandang yang baru, segera bongkar dan tempatkan pada kandang yang baru. Hati-hati saat pemindahan ayam dari Keranjang Ayam ke kandang baterai. Jika kita tergesa-gesa ayam dapat mengalami kecacatan, terutama di sayap atau kakinya.

3. Setelah di kandang baru
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ayam telah menempati kandang yang baru agar lebih cepat beradaptasi antara lain :
Pastikan ayam mengakses air minum dengan mudah dan sesegera mungkin. Selama perjalanan pindah kandang, ayam banyak kehilangan air, berkisar 0,3-0,5% tiap jam tergantung kondisi cuaca. Oleh karenanya sesaat ayam masuk ke kandang baru berikan air minum. Tempat ransum sebaiknya dikosongkan terlebih dahulu untuk mempermudah ayam menemukan tempat minum.
Bila memakai nipple drinker (ND-360), untuk mempermudah ayam menemukan ND-360 tambahkan intensitas cahaya dan atau tingkatkan tekanan air dalam paralon sehingga pada pelatuk ND-360 bisa meneteskan air, hanya saja kontrol tetesan air jangan sampai membasahi ayam dan alas kandang. Kurangi tekanan air jika sekiranya ayam telah menemukan ND-360. Selain itu, ND-360 bisa diletakkan di depan ayam dan selanjutnya secara bertahap dipindahkan ke bagian atas kandang.

Setelah ayam menemukan tempat minum, segera berikan ransum dengan kualitas dan jumlah sesuai kebutuhan.
Berikan tambahan pencahayaan selama 22-24 jam pada hari pertama. Kondisi terang dalam kandang akan mempermudah ayam untuk menemukan posisi tempat minum dan tempat ransum, karena seperti kita ketahui posisi dan tipe kedua peralatan ini berbeda dari kandang sebelumnya.

Setelah ayam beradaptasi dengan kandang yang baru, lakukan pengurangan pencahayaan secara bertahap, sembari mengamati feed dan water intake. Penambahan lama dan intensitas cahaya ini hendaknya tidak lebih dari 7 hari karena bisa memicu kanibalisme.
Lakukan pemantauan kondisi ayam secara rutin, meliputi :
a. Tingkat konsumsi ransum
b. Jumlah konsumsi minum
c. Suhu dan kelembaban kandang
d. Pertambahan berat badan yang dikontrol setiap minggu sampai ayam mencapai puncak produksi
e. Perkembangan henday (HD) dan berat telur

Pemantauan ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat adaptasi ayam terhadap kondisi kandang yang baru. Selain itu, bisa mengamati pencapaian target produktivitas ayam. Saat ditemukan hal yang kurang sesuai maka segera berikan treatment tertentu agar produktivitas kembali optimal.

Pemberian vitamin dan elektrolit, seperti Vita Stress atau Vita Strong sebelum dan sesudah pindah kandang akan membantu meningkatkan stamina tubuh ayam dan menurunkan efek stres yang ditimbulkan.

Manajemen pindah kandang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi telur. Manajemen ini hendaknya diterapkan secara tepat dan cepat. Waktu atau umur pindah kandang harus diatur sedemikian sehingga ayam mampu beradaptasi dengan kondisi yang baru secara optimal dan tidak memperlambat ayam pertama kali bertelur sehingga puncak produksi pun mundur. Kesalahan manajemen pindah kandang juga dapat memicu ayam cacat, terutama akibat kasarnya perlakuan, bahkan kematian ayam bukan hal yang sulit ditemukan. Penerapan manajemen ini secara baik haruslah menjadi perhatian utama kita, karena pullet yang berkualitas bagus akan menurun saat dipindahkan ke kandang baru dengan manajemen yang sembarangan. Demikian, salam.
Posted by Unknown On 19.36 No comments BACA SELENGKAPNYA =>
Bagaimanakah membuat kandang ayam yang standar ? Bagi kebanyakan peternak ayam, kandang ayam kampung masih cukup asing. Hal ini karena selama ini kebanyakan peternak masih memelihara ayam kampung dengan cara diumbar tanpa kandang dan dibiarkan tidur di mana pun, yang penting ayam tersebut masih kelihatan pulang ke rumah. Padahal dengan menggunakan kandang yang baik maka akan ada banyak manfaat yang diperoleh oleh peternak ayam kampung.

Sama seperti rumah bagi manusia, kandang bagi ayam kampung juga sangat berguna sebagai tempat berteduh. Kandang tersebut juga mampu menghindarkan ayam dari berbagai bahaya dari lingkungan sekitar termasuk dari ancaman binatang buas seperti rubah. Selain itu kandang yang bersih, nyaman, aman dan memiliki udara yang segar mampu menghindarkan ayam dari stress dan berbagai penyakit sehingga ayam kampung mampu menghasilkan telur maupun daging yang lebih baik.

Dalam membuat kandang ayam kampung, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, diantaranya:
Kandang harus terpisah dari pemukiman dengan jarak minimal 10 m
Usahakan lantai kandang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya agar kandang tersebut selalu bersih dan kering
Kandang tidak boleh bocor dan lembab
Usahakan agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kandang, karena itu sebaiknya kandang dibuat dalam posisi membujur dari barat ke timur
Bahan untuk membuat kandang mudah dicari dan harganya cukup murah agar ketika kandang rusak anda tidak merasa kesulitan mencari bahan untuk memperbaikinya
Sirkulasi udara harus lancar sehingga mampu mengusir bau menyengat amoniak dari kotoran ayam dan memberikan udara segar untuk ayam kampungnya
Kandang mengacu pada standar kepadatan yang sesuai
Dilakukan penyucihamaan atau pembersihan kandang maupun peralatan yang dipakai secara periodik

Kandang Ayam Kampung Sistem Postal (Litter)

Kandang jenis ini tidak memiliki halaman pengumbaran, jadi ayam selalu berada dalam kandang dengan alas litter (misal serutan kayu atau sekam). Kelebihannya adalah mampu menghemat tempat, biaya dan tenaga untuk perawatannya. Selain itu ayam juga bisa mendapatkan tambahan vitamin B-12 yang berasal dari hamparan litter sebagai penutup lantai tersebut.

Berdasarkan usia ayam yang diternak, kandang ayam kampung dibagi menjadi beberapa jenis yaitu kandang untuk ayam usia 1-20 hari, 21-40 hari, 41-60 hari dan 61-90 hari
Posted by Unknown On 17.25 No comments BACA SELENGKAPNYA =>
Lokasi yang dipilih harus merupakan perpaduan antara tempat yang cocok untuk kehidupan ayam petelur, harga tanah relative murah serta mudah dijangkau alat transportasi dan komunikasi. Memelihara ayam petelur sebaiknya dilakukan pada ketingian 100-400 meter diatas permukaan laut. Kurang dari ketinggian 100 meter dari permukaan laut maka ayam mudah stress karena pengaruh panas. Sementara ketinggian diatas 400 meter akan berpengaruh buruk karena curah oksigen semakin rendah, sehingga ayam akan rentan terhadap penyakit pernafasan maupun penyakit metabolisme lainnya. Kasus-kasus yang sering terjadi didaerah dataran rendah adalah ayam mudah mengalami panting (ayam bernafas dengan mulut) karena panas yang berlebihan, bobot telur lebih ringan, kanibal dan tingkat kematian lebih tinggi. Kasus-kasus yang muncul di dataran tinggi adalah ascites (perut kembung berisi cairan) dan penyakit pencernaan lainnya akibat bakteri gram negative.

Disamping itu, syarat mutlak lainnya adalah
tersedia sumber air yang cukup. Jenis tanah yang dipilih adalah yang mudah menyerap air seperti tanah berpasir. Menurut pengalaman, jika jenis tanah kandang mudah menyerap air maka air yang tersedia relative lebih bersih dan tidak tercemar kuman penyakit. Karenanya ayam tidak mudah terserang penyakit. Tanah yang sulit menyerap air seperti tanah lempung/ tanah liat sebaiknya dihindari untuk lokasi kandang.

Melakukan usaha ternak ayam petelur didataran tinggi yang ideal dan sumber air diambil dari sumur bor yang relative bersih masih beresiko jika tanahnya tidak mudah menyerap air. Kenyataan di lapangan membuktikan ayam yang dipelihara sering terserang penyakit pernafasan. Seperti CDR, Snot serta penyakit pencernaan seperti coli dan penyakit enteritis lainnya. Akibatnya, peternak didaerah yang tipelogi tanahnya seperti itu sering mengalami kasus dan jumlah kematian yam jauh lebih banyak dari pada ayam yang dipelihara di lokasi yang ideal.

Selain ketinggian tempat, sumber air dan tipe tanah, memilih lokasi harus mempertimbangkan kelembapan lokasi. Kelmbapan idela untuk ayam sekitar 50-70%. Kelembapan ini akan membantu perkembangan bulu akan semakin baik. Lingkungan dengan kelembapan rendah akan menyebabkan perkembangan dan bentuk bulu menjadi jelek. Sebaliknya kelembapan tinggi akan menyebabkan masalah seperti kadar amoniak yang tinggi diikuti masalah gangguan pernafasan.

Lokasi yang ideal memang akan memudahkan dan menguntungkan peternak dalam bisnis ayam petelur. Tetapi jangan melupakan harga tanah. Untuk peternakan pemula sangat tidak disarankan membeli tanah kecuali mereka yang sejak awal sudah memiliki lahan. Sebaiknya mereka menyewa tanah untuk jangka waktu pendek seperti 5 tahun atau 3 periode pemeliharaan. Alasannya untuk menekan modal investasi awal (putaran modal lebih ringan) dan melihat keaadan lokasi tersebut cocok dan layak untuk memelihara ayam atau tidak. Selain itu, perkembangan harga di lokasi calon peternakan yang terletak didaerah kurang produktif sehingga keiakan lebih lambat dibandingkan lokasi tanah yang berada ti tepi jalan besar atau tanah yang produktif.
Posted by Unknown On 17.00 No comments BACA SELENGKAPNYA =>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About